Home » » Beranda > Artikel > Konten Seksual di TV Bikin Remaja Cepat Hamil? Konten Seksual di TV Bikin Remaja Cepat Hamil?

Beranda > Artikel > Konten Seksual di TV Bikin Remaja Cepat Hamil? Konten Seksual di TV Bikin Remaja Cepat Hamil?

tvKehamilan remaja merupakan masalah sosial di seluruh dunia. Bagaimana keadaannya di Amerika Serikat? Mari kita simak, untuk membandingkannya dengan Indonesia.

ScienceDaily ( 3 Nov, 2008). Remaja yang memiliki eksposure tinggi pada program tv yang mengandung konten seksual memiliki resiko dua kali lebih besar untuk mengalami kehamilan pada tiga tahun mendatang, dibanding teman mereka yang jarang menontong acara serupa.


Demikian menurut kajian dari RAND Corporation.

Kajian ini, yang telah dipublikasikan di Jurnal Pediatrik, adalah yang pertama untuk menghubungkan antara pemaparan remaja terhadap konten seksual pada TV dan kehamian diantara para gadis dan pertanggujawabannya pada lelaki.

‘Remaja menerima banyak informasi mengenai seks melalu televisi dan biasanya program tersebut tidak menggarisbawahi resiko dan pertanggung jawaban mengenai seks,’ kata Anita Chandra, pengarang utama kajian dan peneliti behavioral pada RAND, organisasi riset non profit. ‘ Penemuan kami menunjukkan bahwa televisi dapat berperan penting pada tingginya tingkat kehamilan remaja di Amerika Serikat.’

Peneliti dari RAND Health mengatakan, bahwa pemaparan terhadap seks pada tv dapat mempengaruhi kehamilan remaja, dengan memberi kesan bahwa seks tanpa kontrasepsi hanya beresiko kecil dan hal ini mengakselerasi awal dari hubungan seks.

‘ Jumlah konten seksual pada tv telah berlipat dua di tahun terakhir ini, dan hanya ada sedikit instruksi mengenai safe sex di pengambaran tersebut,’ kata Chandra. ‘Walaupun ada beberapa kemajuan yang telah dibuat, remaja yang menonton tv masih tetap menemukan sedikit informasi mengenai konsekuensi seks yang tidak aman, pada program yang mempromosikan seks.’

Menurut dia, penemuan ini memiliki beberapa implikasi untuk broadcaster, orang tua, dan pelayanan kesehatan.

Broadcaster harus lebih memberikan gambaran seks yang lebih realistis pada skript, dan memberikan info konsekuensi seperti kehamilan dan penyakit menular seksual. Orang tua sebaiknya mempertimbangkan untuk membatasi akses anak terhadap program dengan konten seksual dan memberikan waktu lebih untuk menonton tv dengan anak mereka, sehingga dapat menjelaskan konsekuensi dari seks. Dokter anak sebaiknya bertanya kepada remaja mengenai penggunaan tv dan mendiskusikan ke mereka mengenai kontrasepsi dan konsekuensi yang dapat terjadi pada aktivitas seksual.

Kajian RAND berasal dari survei nasional terhadap sekitar 2000 remaja berusia 12 sampai 17, yang direkrut pada tahun 2001 dan ditanyakan mengenai perilaku menonton tv dan seksual mereka. Partisipan disurvei lagi pada tahun yang sama dan di tahun 2004. Analisis terakhir adalah berdasarkan hasil dari 700 partisipan yang telah melakukan hubungan seks pada survei ketiga dan melaporkan sejarah kehamilan mereka.

Informasi mengenai perilaku menonton tv telah dikombinasi dengan hasil dari analisis terpisah dari program televisi untuk menentukan frekuensi dan tipe konten seksual yang dipaparkan pada remaja selama menonton tv.

Peneliti memfokuskan pada 23 program yang populer diantara remaja, yang tersedia pada penyiaran dan tv kabel, dan memiliki konten seksual sangat tinggi ( pengambaran seks ataupun dialog dan diskusi mengenai seks). Show ini termasuk drama, komedi, animasi, atau reality show.

Peneliti RAND menemukan beberapa faktor lain, selain menonton tv, yang mempengaruhi kemungkinan kehamilan. Remaja yang hidup bersama orang tua yang lengkap memiliki resiko rendah kehamilan, sementara kelompok afro-amerika dan mereka yang memiliki masalah perilaku memiliki kemungkinan besar untuk mengalami kehamilan.

‘Televisi adalah satu bagian dari hidup remaja yang mempengaruhi perilaku mereka,’ kata Chandra. ‘Kita harus mengkaji juga peranan dari majalah, internet, dan musik pada kesehatan reproduktif remaja.’

Walaupun tingkat kehamilan remaja di Amerika Serikat telah turun secara drastis sejak 1991, bangsa ini tetap memiliki tingkat kehamilan remaja tertinggi diantara semua negara industri. Hampir 1 juta perempuan muda menjadi hamil setiap tahun, dan mayoritas kehamilan tersebut tidak direncanakan. Penelitian menunjukkan, bahwa ibu muda kemungkinan besar akan berhenti sekolah, memerlukan asistensi publik, dan menjadi miskin.

Referensi Jurnal:

1. Chandra et al. Does Watching Sex on Television Predict Teen Pregnancy? Findings From a National Longitudinal Survey of Youth. Pediatrics, 2008; 122 (5): 1047 DOI: 10.1542/peds.2007-3066

Diterjemahkan secara bebas dari:
RAND Corporation (2008, November 3). Teen Pregnancy Linked To Viewing Of Sexual Content On TV. ScienceDaily. Retrieved April 18, 2009, from http://www.sciencedaily.com­ /releases/2008/11/081103084042.htm

foto:images.inmagine.com




Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ..... - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger