Label 7

Label 8

Diberdayakan oleh Blogger.

Label 5

Label 6

Label 3

Label 4

Label 1

Label 2

Pengikut

Latest Post

Megawati VS SBY ( permainan Gasing VS permainan Yoyo)



Megawati: Rakyat Seperti Permainan Yoyo



Written by widodo
Selasa, 27 Januari 2009
Solo,TRIBUN- Kritikan pedas kembali dilontarkan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri terhadap duet pemerintahan SBY-JK. Pemerintahan ini, dituding Megawati menjadikan rakyat seperti mainan Yoyo.

"Permainan yoyo indah dipandang, memiliki gerak naik turun, terlempar kesana-kemari. Namun, permainan itu pada dasarnya menunjukkan kehidupan rakyat yang tidak menentu. Pemerintah jangan memperlakukan rakyat seperti yoyo. Naik-turun, naik-turun. Terlempar kesana kemari, tak menentu," kata Megawati dalam pidato pembukaan Rakernas IV PDI Perjuangan di Solo, Jawa Tengah, Selasa (27/1).



Memperlakukan masyarakat seperti yoyo, kata Megawati, sama saja menunjukkan pemerintah yang tak memiliki kerelaan untuk berkorban lebih banyak bagi kepentingan rakyat banyak.

Permainan yoyo ini tak lepas dari pilihan kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada rakyat. APBN telah meningkat 300 persen sejak tahun 2004 hingga 2009, namun kemiskinan tidak berkurang. Anggaran kemiskinan tahun 2004 sebesar Rp 18 triliun, kata Megawati, dengan jumlah rakyat miskin 38 juta jiwa. Tahun 2007 anggaran kemiskinan jadi Rp 70 triliun tetapi rakyat miskin tetap mencapai 35 juta jiwa (data BPS).

Ke depan, sambungnya lagi, pembangunan mental dan watak bangsa sangat penting untuk mendukung pembangunan material. Semua negara bisa jadi negara maju karena pembangunan mental dan wataknya sudah kokoh. Hal inilah yang hilang dalam pembangunan Indonesia. Ia meminta kader PDIP untuk bekerja keras memenangkan pemilu 2009 guna melanjutkan pekerjaan yang pernah dilakukan PDIP beberapa waktu lalu.

Memenangkan pemilu, lanjutnya lagi, bukan perjuangan pragmatis merebut kekuasaan. Akan tetapi lebih merupakan perjuangan idelogis, keberpihakan pada rakyat kecil. Karena itu, ia juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat jika ada kader PDIP di berbagai daerah yang tidak maksimal menjalankan tugas.

"Ke depan kita tidak ingin mendengar lagi, ada antrean rakyat mencari BBM, ada keluhan tidak terjangkaunya harga sembako, anak sekolah dasar bunuh diri karena tidak bisa bayar iuran sekolah. Mari kita tuntaskan perjuangan reformasi," ujar Megawati Soekarnoputri. (Persda Network/yat)




Demokrat: Yoyo Lebih Baik ketimbang Gasing

Kamis, 29 Januari 2009 | 11:27 WIB

JAKARTA, KAMIS — Para politisi rupanya benar-benar sedang bernostalgia dengan berbagai permainan anak-anak. Setelah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengkritik kebijakan pemerintah Susilo Bambang Yudhoyono seperti permainan yoyo, giliran anak buah SBY, yang mengeluarkan "kosa kata" permainan anak. Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR RI Sutan Bathoegana, membalas kritikan Mega, dengan menyebut kebijakan era pemerintahan Megawati Soekarnoputri sebagai permainan gasing.

"Permainan yoyo itu jauh lebih baik ketimbang pemerintahan Megawati pada masa lalu yang saya umpamakan seperti permainan gangsing. Yoyo kan naik turun, sedangkan gangsing hanya berputar-putar saja di tempat, malah melubangi tanah hingga rusak," kata Sutan di Jakarta, Kamis (29/1), menanggapi kritikan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri terhadap pemerintahan SBY.

Megawati Soekarnoputri, dalam pidato pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Solo beberapa hari lalu mengatakan, kebijakan pemerintah terkesan menjadikan rakyat seperti permainan yoyo, digoyang naik turun tanpa kejelasan ke mana arahnya.

Anggota Komisi VII DPR RI ini mengakui yoyo itu memang naik turun. "Artinya, pendapatan per kapita kita naik dari 600 dollar AS per orang menjadi 1.600 dollar AS. Juga devisa negara kita naik, anggaran pendidikan kita naik menjadi 20 persen, dan sebagainya," ungkapnya.

Sebaliknya, ia melanjutkan, yang turun seperti harga BBM. "Harga BBM turun sampai tiga kali, tingkat korupsi juga turun sesuai dengan catatan dari Transparansi Internasional. Begitu pula ancaman separatis turun, dan sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, lanjutnya, gasing itu hanya terus saja berputar di tempat, "Dan tidak pernah maju, bahkan cenderung melubangi tempat gangsing itu sendiri hingga rusak," katanya.

Perumpamaan ini bermakna bahwa, selama Megawati menjadi presiden tahun 2001-2004, tidak ada kemajuan sama sekali yang diraih bahkan kondisi berbagai sektor banyak mengalami kemunduran.

"Terbukti, dua pulau kita hilang, yakni Sipadan dan Ligitan. Juga beberapa badan usaha milik negara (BUMN) strategis kita dijual ke asing, seperti Indosat. Lalu VLCC (kapal tanker raksasa) yang sangat vital untuk Pertamina yang dilego, gas alam kita di Tangguh diobral murah, serta kasus BLBI triliunan rupiah yang sampai saat ini masih belum jelas," ungkapnya.

Selain itu, dia mengatakan, zaman pemerintahan Megawati, korupsi masih merajalela, disintegrasi bangsa tetap mengancam, terutama di Aceh dan Papua yang tidak pernah dapat dituntaskan. "Jadi, mana yang lebih baik, yoyo atau gasing? Biarlah rakyat yang akan menentukannya," kata Sutan Bathoegana.


Obama Sulit Bersikap Adil terhadap Palestina


PDF Cetak E-mail

ImageKeraguan umat Islam terhadap Calon Presiden AS Barack Obama dapat menyelesaikan masalah Palestina secara adil dan menyeluruh semakin terbukti, apalagi berharap Obama akan mampu menghentikan kekejaman tentara Israel terhadap bangsa Palestina, menjadi suatu hal hampir mustahil.

Menurut laporan koresponden Al Jazeera di Ramallah, kunjungannya ke Israel dan Palestina yang dimulai Rabu (23/7) dijadwalkan akan berlangsung selama 36 jam. Sekitar 35 jam dialokasikan untuk pertemuan dengan sejumlah petinggi Israel, seperti PM Ehud Olmert, Menhan Ehud Barak, Presiden Shimon Perez, Benyamin Netanyahu serta pertemuan dengan komunitas yahudi, disamping mengunjungi Museum Holocaust dan Tembok Ratapan.

Sementara, hanya sekitar 40 menit saja dialokasikan dari waktu kunjungannya untuk bertemu dengan pemimpin Palestina, itupun hanya Presiden Mahmoud Abbas dan PM Salam Fayedh di Ramallah. Sementara para pemimpin Palestina dari Hamas tidak ada dalam agenda kunjungannya, karena dianggap sebagai pemimpin kelompok teroris.

Koresponden Al Jazeera, mengatakan Obama diperkirakan tidak akan mengeluarkan statemen penting terkait dengan Palestina, namun yang lebih ia fokuskan adalah masalah perlunya dilakukan pencegahan agar Iran tidak memiliki rudal-rudal yang mampu mengancam keamanan Israel.

Obama bahkan secara terbuka ketika menanggapi ledakan bom di Jerusalem pada Selasa (22/7) mengatakan bahwa AS mendukung Israel. “AS akan tetap mendukung Israel dalam perangnya melawan terorisme dan haknya untuk mempertahankan diri dari aksi-aksi teror,” ujarnya.

Obama juga mengikuti tradisi politik AS yakni akan selalu tunduk kepada Yahudi dan siap membela negara Zionis Israel. New York Sun Editorial di awal tahun 2008 ini mengungkap bagaimana sikap Obama terhadap Israel.

“Saya memiliki komitmen yang jelas dan kuat atas keamanan Israel sekutu terkuat kita di wilayah itu dan satu-satunya di wilayah itu negara dengan demokrasi yang mapan. Dan itu akan menjadi titik awal saya,” ujarnya.

Obama juga mengatakan jika dia menjadi presiden Amerika maka negaranya akan membantu Israel. Hal ini dikatakan Obama kepada Dewan Demokrasi Yahudi Nasional (The National Jewish Democratic Council/NDJT) bulan Februari 2007.

“Mereka yang telah bekerja dengan saya di Chicago pada Dewan dan sekarang ada di Senat AS akan menyaksikan bahwa saya bukan cuma omong besar, saya akan melakukan apapun jika menyangkut keamanan Israel. Saya pikir ini hal yang fundamental. Saya kira ini menyangkut kepentingan AS kerena hubungan kami yang istimewa, karena Israel tidak hanya telah membangun demokrasi di wilayah itu tapi juga merupakan sekutu terdekat dan loyal kepada kita,” kata Obama lagi.

Kandidat Presiden dari Partai Demokrat ini mengatakan dia akan melakukan apapun semampunya untuk menjamin keamanan Israel dan melindungi hubungan yang ada antara Amerika Serikat dan Israel. “Saya berjanji kepada Anda bahwa saya akan melakukan apapun yang saya bisa dalam kapasitas apapun untuk tidak hanya menjamin keamanan Israel tapi juga menjamin bahwa rakyat Israel bisa maju dan makmur dan mewujudkan banyak mimpi yang dibuat 60 tahun lalu,” kata Obama dalam sebuah acara yang disponsori oleh Kedutaan Besar Israel di Washington untuk menghormati hari jadi negara Israel yang ke-60. Dia diperkenalkan oleh duta besar Israel kepada AS, Sallai Meridor

Sikapnya terhadap Hamas juga tidak berbeda dengan presiden Bush. “Saya sudah mengatakan bahwa mereka adalah organisasi teroris, yang tidak boleh kita ajak negosiasi kecuali jika mereka mengakui Israel, meninggalkan kekerasan, dan kecuali mereka mau diam oleh perjanjian sebelumnya antara Palestina dan Israel,” tandasnya.

Walhasil, umat Islam tidak perlu berharap Obama akan bersikap lebih adil kepada umat Islam terutama kaum muslim Palestina. Tidak perlu juga berharap Obama akan menghentikan Israel membantai umat Islam di Palestina, karena sikap politik AS sudah jelas, siapapun yang menjadi presiden AS tetap mendukung kepentingan Yahudi dan menjamin keamanan negara Israel. [syarif/alj/www.suara-islam.com]

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ..... - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger