Label 7

Label 8

Diberdayakan oleh Blogger.

Label 5

Label 6

Label 3

Label 4

Label 1

Label 2

Pengikut

Latest Post

AKATSUKI









Ternyata, Bakteri pun Suka Ngobrol



”We cannot not communicate”. Demikian seperti sering disampaikan para pakar komunikasi. Tapi tahukah anda bahwa ternyata bakteri pun suka ngobrol juga? Pada bakteri, proses komunikasinya dinamai quorum sensing, yang melibatkan pertukaran suatu senyawa kimia (auto inducer). Sebagai contoh, saat berjumlah sedikit, bakteri Pseudomonas aeruginosa dapat tumbuh pada inangnya tanpa menyebabkan penyakit. Namun ketika jumlahnya mencapai konsentrasi tertentu, bakteri tersebut kemudian menjadi agresif dan membentuk biofilm yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan penyakit. Melalui mekanisme quorum sensing, sejumlah bakteri gram negatif menggunakan senyawa acyl homoserine lactone (AHL) untuk saling berkomunikasi dalam rangka mengatur sejumlah fungsi biologis seperti sifat patogen dan pembentukan biofilm. Sementara bakteri gram positif seperti Bacillus subtilis menggunakan suatu peptida atau protein khusus untuk tujuan dan fungsi serupa.

Bersama untuk Bisa

Seperti halnya para anggota dewan dalam mengesahkan suatu keputusan, bakteri pun memerlukan suatu keadaan kuorum untuk mengekspresikan sifat-sifat tertentu. Sebagai contoh, apabila telah mencapai suatu kuorum, bakteri V. fisheri dapat secara bersama menghasilkan cahaya (bioluminescens). Pada kondisi ini, AHL akan membentuk kompleks dengan protein pengatur khusus yang kemudian mengaktifkan sejumlah gen-gen penyandi enzim-enzim untuk bioluminescens.

Apabila hanya terdapat sedikit bakteri sejenis, beberapa sifat tertentu mungkin tidak akan dimunculkan. Pengaktifan gen tertentu hanya terjadi saat bakteri sejenis mencapai jumlah tertentu. Mekanisme quorum sensing ini bekerja pula pada pengaktifan faktor-faktor patogenesis dari bakteri, seperti dalam pengaturan keputusan pembentukan spora atau virulensi. Bakteri memanfaatkan mekanisme quorum sensing untuk dapat merespon perubahan kondisi lingkungan yang berlangsung begitu cepat. Untuk bakteri patogen, koordinasi mekanisme virulensi ini sangat penting untuk mengatasi mekanisme pertahanan sistem kekebalan tubuh dari inang.

Pada konsentrasi yang rendah, bakteri Erwinia carotovora tidak mengaktifkan gen yang terkait dengan patogenisitas. Namun ketika mencapai konsentrasi yang cukup, mekanisme quorum sensing mulai berjalan dan dua set gen mulai diekspresikan. Satu set gen menghasilkan enzim yang terlibat pada pelepasan nutrisi dari inang, sementara set gen lain menghasilkan antibiotik karbapenem. Pembentukan antibiotik dimaksudkan untuk membunuh bakteri spesies lain sehingga dapat dipastikan bahwa nutrisi yang dihasilkan oleh inang hanya tersedia untuk E. carotovora. Demikian seperti dijelaskan oleh Elling Ulvestad dari Departemen Mikrobiologi dan Immunologi, The Gade Institute di situs www.nfmikro.net.

Pemahaman ilmiah mengenai mekanisme quorum sensing saat ini semakin berkembang dan mengarah pada pemanfaatannya dalam bidang pengobatan. Di masa datang, quorum sensing dapat menjadi salah satu alternatif penanganan infeksi bakteri non antibiotik. Boleh jadi sebenarnya manusia tidak mesti memberantas bakteri-bakteri tersebut, namun cukup dengan mengontrol perilaku bakteri sehingga tidak menyebabkan penyakit.

foto: textbookofbacteriology.net




Di Mata Hewan, Pisang itu Berwarna Biru Lho!


Pisang yang matang warna kuning, itu biasa. Tapi kalau dilihat dengan sinar hitam, ternyata pisang berwarna biru. Lho kok bisa? Adalah tim dari University of Innsbruck, Austria dan Columbia University, New York, yang melihat fenomena tersebut pertamakali.

Menurut mereka, prubahan warna berhubungan dengan degradasi klorofil yang terjadi saat pisang mematangkan diri, sehingga bisa dilihat dalam jangkauan ultraviolet spektrum.

Klorofil adalah pigmen hijau yang ada dalam tanaman sehingga memungkinkan mereka untuk menghasilkan energi dari cahaya selama proses fotosintesis.Seiring dengan pisang yang mulai matang, klorofil mulai pecah dan menghasilkan konsentrat di kulit pisang. Di bawah sinar ultraviolet, yang dikenal juga dengan sinar hiram, menghasilkan pendar warna biru.

Tanda Matang

Sebelum penemuan ini, diketahui bahwa proses katabolit klorofil hanya dijumpai di tanaman yang usianya pendek. Kasus pada tanaman pisang cukup mengejutkan, sebab usia tanaman itu panjang. Detail dari studi ini dipublikasikan di jurnal Angewandte Chemie teranyar.

Mengapa degradasi ini terjadi secara berbeda antara buah pisang dengan tanaman lain, bahkan daun pisang, masih beluk diketahui sama sekali. “Berbeda dengan manusia, hewan yang memakan pisang bisa melihat buah itu dengan jangkauan sinar ultraviolet,” jelas Bernhard Kräutler dari University of Innsbruck.”Bagi mereka, warna biru pada pisang adalah tana bahwa buah sudah matang.”

Diterjemahkan secara bebas dari Livescience.com.

foto:Livescience.com




Tangan Kaum Cewek Lebih Banyak Mengandung Bakteri

Tangan

Cucilah tangan selalu, terutama kaum cewek. Memang terdengar seksis, tapi begitulah menurut studi yang dilakukan pakar biokimia University of Colorado.Kaum Hawa disebut memiliki lebih banyak variasi bakteri di tangannya dibanding kaum Adam.

“Bahkan bakteri ini sangat bervariasi antar individu satu dengan lainnya,” jelas Rob Knight, salah satu penelitinya.

Menurut rekannya, Noah Fierer, mengejutkan bahwa ternyata spesies bakteri di tangan setiap orang berbeda-beda, dan tangan perempuan mengandung lebih banyak jenis bakteri dari kaum lelaki.

Lebih Asam

Belum diketahui pasti mengapa bisa bakteri di tangan perempuan lebih banyak dari lawan jenisnya, namun Fierer menduga bisa jadi karena kadar keasaman dalam kulit. Kaum lelaki memiliki kadar asam lebih banyak dari perempuan, jadi bakteri tidak terlalu suka bersemayam di tangan mereka.

Kemungkinan lain adalah perbedaan produksi kelenjar lemak dan keringan antara kedua gender tersebut. Juga seringnya penggunaan kosmetik, pelembab, serta produksi hormon di masing-masing tangan. Menurut Knight, kaum perempuan memiliki lebih banyak bakteri yang hidup di bawah permukaan kulit yang tak bisa dicuci.

Teori ini disimpulkan dari studi mereka terhadap telapak tangan 51 orang mahasiswa. Terhadap mereka dilakukan tes dengan merode deteksi DNA bakteri secara detail. Telah diidentfikasi sebanyak 4.742 spesies bakteri di tangan mereka. Bukan hanya jenis bakteri di tiap orang berbeda, bahkan pada orang yang sama memiliki jenis bakteri berbeda di kedua tangannya. Semua partisipan tersebut hanya memiliki kesamaan bakteri 17% saja.

Diterjemahkan secara bebas dari Associated Press.
Foto:carmalin.sulekha.com




Pecandu Kopi Sering Berhalusinasi

9250drink-coffee-posters

Nongkrong di kafe memang asik, apalagi kini pilihan minuman kopi cukup bervariasi. Tapi ada berita yang agak kurang sedap bagi penikmati kopi. Mereka yang meneguk lebih dari tiga cangkir kopi bubuk atau tujuh cangkir kopi instan akan berpotensi mengalami halunisasi.

Ini disebabkan oleh zat kafein yang juga terdapat pada teh, coklat dan minuman energi lain. Para pecandu kafein ini tiga kali lipat lebih sering mengalami halusinasi daripada yang tidak. Mereka akan seolah mendengat suara-suara dan melihat hal-hal yang sebenarnya tidak ada. Meneguk satu cangkir kopi saja dianggap masih normal.
Tujuh cangkir kopi instan mengandung 315 miligram kafein. Para pecandu kopi secara tak sadar kerap menenggak lebih banyak kopi dalam sehari dari orang normal.

Stres dan Halusinasi

Kafein adalah stimulan atau perangsang sistem nervous pusat. Zat ini diserap sepenuhnya oleh perut. Dalam porsi wajar, kafein bisa meningkatkan kapasitas mental atau kinerja fisik, namun kalau berlebihan bisa memicu nervous, kecemasan, insomnia, sakit kepala dan gangguan lain.Studi ini dilakukan oleh tim ilmuwan Durham Universityyang dipublikasikan di jurnalPersonality and Individual Differences. Didanai oleh Economic and Social Research Council and the Medical Research Council, mereka melakukan survei pada 200 mahasiswa yang bukan perokok di Inggris. Pertanyaan bukan hanya diarahkan pada hal kopi, tapi juga coklat, teh, minuman energi, dan semua produk yang mengandung kafein. Makin banyak kadar kafein yang dikonsumsi, ternyata memicu tingkat stres dan halusinasi yang lebih sering.

Wah wah, jangan kebanyakan ngopi deh..

Diterjemahkan scara bebas dari Livescience.com
Fto:allposters.com




Berciuman Bisa Menghilangkan Stres!

kiss
Apa hubungan cinta dengan sains? Tanpa cinta, orang malas berciuman. Dan ternyata berciuman itu bisa melepaskan stres. Nah, ternyata cinta bisa diteliti secara ilmiah. Saat berciuman, akan dihasilkan sejumlah bahan kimia yang mengurangi kadar stres baik pada lelaki dan perempuan. Hanya saja pada kaum Adam bahan kimia itu jauh lebih banyak.

“Bahan kimia itu ada di dalam ludah,” jelas Wendy Hill, profesor neurosains di Lafayette College, dalam ajang American Association for the Advancement of Science, Jumat kemarin.

Penurunan Stres

Mereka melakukan eksperimen terhadap sejumlah pasangan heteroseksual yang berciuman selama 15 menit sambil mendengarkan musik. Pada mereka terjadi perubahan level bahan kimia oksitosin dan kortisol yang berkaitan dengan stres.
Pada cewek dan cowok sama-sama alami penurunan kadar kortisol setelah berciuman. Pada cowok, level okitosin meningkat, namun pada cewek tak terlalu banyak peningkatannya.

Studi ini dipresentasikan pada sesi Science of Kissing, yang juga menghadirkan pembicara lain, Helen Fisher dari Rutgers University dan Donald Lateiner dari Ohio Wesleyan University.

Masih seputar berciuman, Fisher mengatakan bahwa lebih dari 90% masyarakat manusia melakukan ciuman yang terdiri dari tiga komponen, yakni pemicu seks, romantika cinta dan penerimaan. Wah, kalau betul berciuman mengurangi stres, mungkin sebaiknya kita menganggap setiap hari adalah hari Valentine.

Diterjemahkan secara bebas dari Associated Press
Foto:aolcdn.com



Alam Gaib? siapa takut..!!!

ensiklopedia

ensiklopediaBatu ajaib Ponari adalah bukti bahwa fenomena alam gaib tak pernah sirna. Bagaimana hubungan hal-hal gaib itu dengan sains?


Alam gaib dalam kehidupan masyarakat awam selalu dikaitkan dengan fenomena-fenomena mistik, klenik, dan kekuatan supranatural. Di berbagai jenis masyarakat di seluruh penjuru dunia pembicaraan mengenai subjek ini sudah bukan barang asing lagi. Di kalangan masyarakat Jawa misalnya, yang sudah sangat akrab dengan berbagai fenomena ajaib, hantu, dan ilmu kedigdayaan. Di kalangan masyarakat Eropa yang sudah demikian majunya pun masih berkembang polemik tentang Dracula dan sihir, di kalangan masyarakat primitif Afrika ada fenomena Voodoo, bahkan di kalangan masyarakat Amerika masih ada tradisi Halloween yang sangat kental dengan fenomena metafisik, dan sebagainya.

Jika ditelisik lebih jauh, fenomena-fenomena itu akan menjadi sangat faktual sehingga siapapun tidak bisa menyangkalnya lagi. Masalahnya, mengapa kita masih terus menyangkal keberadaannya? Mengapa ilmu pengetahuan kita akan menemui jalan buntu jika berhadapan dengan hal-hal yang berbau mistik?

Ada semacam kredo yang berkembang di barat bahwa gejala-gejala metafisik itu abnormal, halusinasi, dan merupakan mitos tradisi yang sama sekali jauh dari wilayah sains. Itu kredo yang berkembang di barat, dan sekarang telah merambah ke timur, yang telah lazim di kalangan ilmiah. Cendikiawan barat biasanya memasukkan bahasan metafisika ke dalam kelas psikologi. Menurut mereka, dalam sistem kesadaran, selain kita kompeten terhadap kebanyakan kenyataan-kenyataan objektif, kita juga sering mengalami ilusi halusinatif, sesuatu yang dirasa ada tapi sebetulnya tidak ada. Budaya manusia sangat jauh dari kawasan ilmiah, karena sifatnya yang subjektif. Orang Jawa misalnya, tak tahu dan tak mau tahu kenapa mereka harus membuat sesajen, bakar-bakar kemenyan, takut terhadap pohon-pohon besar, batu-batu besar, kuburan keramat, dan masih banyak lagi. Yang jelas, itu merupakan tradisi turun-temurun yang sifatnya anonim, yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Pantas saja, kalangan ilmiah memvonis mati bahwa alam gaib dan segala sesuatu yang berhubungan dengan metafisika, bukanlah wilayah sejati sains.

Namun bagaimanapun, nyata atau tidak nyata, sadar atau tidak sadar, objektif atau subjektif, anonim atau tidak anonim, dan sebagainya adalah bagian dari eksistensi semesta ini. Bagaimanapun misteriusnya hantu-hantu dan makhluk-makhluk halus di sekitar kita, toh mereka tetap bagian dari alam ini, yang harus dimengerti dan dipahami oleh makhluk cerdas seperti kita. Bagi para pemikir barat, mungkin saja, data-data inderawi tentang alam gaib belum cukup menjadi alasan untuk membahas masalah tersebut secara ilmiah. Betulkah?

Alam Gaib dalam Percobaan

Pada akhir Oktober 1927, atas prakarsa pengusaha sabun kaya raya, Ernst Solway, diselenggarakan pertemuan paling bersejarah dalam sejarah sains modern. Pertemuan ini terkenal dengan sebutan Konferensi Solway, bertempat di Hotel Metropole, Brussel, Belgia. Pertemuan pertama ini menjadi sangat terkenal lantaran terjadi perseteruan intelektual antara dua pemikir garis depan, Niels Bohr dan Albert Einstein. Perseteruan tersebut dipicu oleh pengumuman Bohr tentang tafsirannya terhadap Teori Kuantum, yang kemudian terkenal dengan sebutan Aliran Kopenhagen.

Aliran Kopenhagen memperkenalkan dua prinsip paling mendasar dalam fisika, yakni Prinsip Saling Melengkapi (dalam kaitannya dengan konsep materi) dan Prinsip Ketidakpastian (dalam kaitannya dengan konsep ruang-waktu). Masalahnya timbul manakala Einstein secara terbuka menyatakan ketidaksetujuannya terhadap Prinsip Ketidakpastian. Setiap jamuan teh sore hari, Einstein selalu menyerang prinsip-prinsip Bohr. Ia merancang berbagai percobaan pikiran untuk menemukan berbagai kontradiksi prinsip-prinsip tersebut. Namun selalu saja Bohr mampu menemukan kelemahan konsep Einstein dan mementahkannya.

Pada konferensi selanjutnya, tahun 1930, Einstein mengajukan apa yang disebutnya sebagai paradoks kotak cahaya, yang dirancang untuk menggugurkan ketidakpastian. Ia mengambarkan kotak penuh cahaya dan menganggap energi foton dan waktu pancarannya bisa ditentukan secara pasti. Waktu dan energi adalah sepasang variabel yang memenuhi prinsip tersebut. Caranya, kotak ditimbang terlebih dahulu. Dengan pengatur cahaya yang dijalankan jam di dalam kotak, satu foton dipancarkan. Lalu kotak tersebut ditimbang lagi untuk mengetahui massanya. Kalau perubahan massanya diketahui, maka energi foton dapat dihitung dengan persamaan E=mc2. Perubahan energi diketahui dengan tepat, begitu juga waktu pancaran fotonnya, sehingga gugurlah Prinsip Ketidakpastian.

Percobaan pikiran ini membuat Bohr kelimpungan. Semalam suntuk ia berupaya mencari kelemahan hujah Einstein tersebut. Pagi harinya Bohr menggambarkan kotak cahaya. Dengan gigih, ia mematahkan argumen Einstein: “Ketika foton dipancarkan terjadi sentakan yang menyebabkan ketidakpastian posisi jam dalam medan gravitasi bumi. Ini menyebabkan semacam ketidakpastian pencatatan waktu berdasarkan asumsi Teori Relativitas Umum”.

Einstein sejauh itu kalah dalam berbagai adu argumentasi dengan Bohr. Namun perseteruan berlanjut hingga tahun 1935—kala itu ia menetap di Amerika Serikat dan menjadi guru besar di Institute for Advanced Study, Princeton—ketika Einstein mengajukan sebuah paradoks yang sampai sekarang masih diperdebatkan. Bersama dua kolega mudanya, Boris Podolsky dan Nathan Rosen, ia mengajukan sebuah masalah yang terkenal dengan sebutan Paradoks EPR (Einstein-Podolsky-Rosen) untuk meruntuhkan Prinsip Ketidakpastian. Kalau ada sepasang partikel, misalnya A dan B, dalam keadaan tunggal atau kedua spinnya saling meniadakan (berpasangan). Keduanya bergerak saling menjauh dalam arah tertentu. Suatu ketika spin A ditemukan dalam keadaan ‘atas’. Karena kedua spin harus saling meniadakan, maka dalam arah yang sama spin B harus dalam keadaan ‘bawah’. Fisika klasik sama sekali tidak mempersoalkan hal ini. Cukup disimpulkan bahwa spin B harus selalu ‘bawah’ sejak pemisahan. Masalahnya mulai tampak manakala Aliran Kopenhagen memperlakukan spin A selalu tak pasti sampai ia diukur dan harus mempengaruhi B seketika itu juga, yaitu mengatur agar spin B berpasangan dengannya. Ini berarti ada aksi pada jarak atau komunikasi yang lebih cepat dari kecepatan cahaya, yang tidak bisa diterima.

Einstein dan para koleganya mengusulkan apa yang disebut Prinsip Lokalitas sebagai jalan tengah paradoks ini, sehingga ia mengartikannya sebagai kealpaan Aliran Kopenhagen. Kalau sistem tersebut dipisahkan satu sama lain, pengukuran yang satu tentu tidak akan berpengaruh terhadap yang lain. “Jangan pernah lupakan Teori Relativitas Khusus saya: tidak ada yang lebih cepat dari cahaya”, demikian Einstein menegaskan.

Meskipun demikian, Bohr tetap tidak setuju terhadap konsep pemisahan tersebut. Ia segera mengingatkan Einstein dan semua penyokong sains bahwa mazhabnya selalu menegaskan bahwa mekanika kuantum sangat tidak memperbolehkan pemisahan antara pengamat dan yang diamati. Dua elektron dan pengamat adalah bagian dari satu sistem yang utuh. Jadi, percobaan EPR sama sekali tidak membuktikan ketidaklengkapan Teori Kuantum. “Sangat naif anggapan bahwa sistem atom dapat dipisah-pisah. Sekali dikaitkan, sistem atom tak akan pernah terpisahkan”, demikian Bohr menegaskan.

Berbagai percobaan, misalnya yang dikerjakan John Clauser di Berkeley (1978) dan Alain Aspect di Paris (1982), ternyata meruntuhkan Prinsip Lokalitas. Mereka menyimpulkan bahwa dunia ini bukanlah semata penampakan lokal, tapi juga didukung kenyataan non-lokal yang gaib dan tak terperantarai ruang-waktu, sehingga memungkinkan interaksi yang lebih cepat dari cahaya, bahkan seketika. Contoh populer dari fenomena non-lokal adalah voodoo, ESP (Extra Sensory Perseption) atau yang biasa dikenal persepsi luar sadar. Pertanyaan yang tersisa, jika non-lokalitas betul-betul sahih, bagaimana kita bisa menerima konsep-konsep “tak masuk akal” dan fenomena-fenomena gaib?

Pengalaman

Ketika saya duduk di bangku SMA, saya pernah mengalami momentum kehidupan. Seperti biasa, sebelum bel berdering pukul 7 pagi, saya dan teman-teman duduk-duduk nyantai di teras kelas. Kebetulan kelas kami berhadapan langsung dengan kantor guru. Tiba-tiba dari balik pintu kantor muncul guru biologi kami, Supriyono Satrio, dengan pakaian safari yang sangat serasi dengan postur tubuhnya. Beliau berjalan dengan penuh wibawa menyusuri koridor depan kantor menuju ruang komputer. Seketika terdengar gumaman dari arah Rudi yang duduk di sebelah saya: “Busyet…..Pak Pri gagah banget! Suatu saat gue harus jadi kayak beliau”.

Mendengar gumaman tersebut, sekonyong-konyong saya berkomentar: “O….jadi cita-cita lo ingin jadi guru yach?”.

“Emang kenapa?”, tanya Rudi penuh sentimen.

Tiba-tiba dengan setengah sadar saya menjawab: “Lo ga lihat nasibnya Guru Umar Bakri, beliau sengsara seumur hidup gara-gara ngabdi jadi guru. Kakinya bengkak-bengkak gara-gara ngayuh sepeda ontel berkilo-kilometer setiap hari”.

“Emang cita-cita lo mau jadi apaan?”, tanya Rudi dengan menambah air muka sentimennya.

“Gue mau jadi ilmuwan”, jawab saya mantap.

Namun, mendengar jawaban saya, tiba-tiba si Rudi tertawa lebar menumpahkan semua sentimentilitasnya yang sedari tadi tertahan, sambil berkata: “Ha….Apa? Lo mau jadi ilmuwan? Buat apa? Komputer sudah ada, mobil sudah ada, pesawat supersonik juga ada, pesawat ulang-alik juga sudah dibuat, bahkan bom nuklir juga sudah ada. Lo mau apa lagi? Semuanya sudah ditemukan orang-orang Eropa dan Amerika yang pinter-pinter itu. Kalau lo mau jadi ilmuwan, lo jangan makan tahu-tempe terus, lo harus makan roti dan keju. Lo harus banyak ngeremi telur ayam kayak Thomas Alfa Edison. Atau lo harus sering kejatuhan apel kayak Newton. Lo juga harus sering-sering naik kereta api kayak Einstein. Emang lo bisa apa?”.

Saya mati kutu di hadapan Rudi. Ternyata dia tersinggung dengan protes saya terhadap cita-citanya yang ingin jadi guru. Dan peristiwa itu pun membekas sepanjang hari, bulan, dan tahun-tahun yang saya lalui. Setiap hari saya hidup dengan sebuah pertanyaan: apa yang bisa saya lakukan?

Pada suatu malam yang sepi-senyap ditambah guyuran kecil hujan rintik-rintik, saya mencoba duduk-duduk santai di teras rumah. Tapi apa yang saya dapatkan justru jauh dari kesantaian yang diharapkan. Pemandangan gelap dan menakutkan berkeriapan di mata, kadang-kadang suara desis angin dan suara jangkrik malam menambah kental suasana mistis. Tapi apalah arti semua itu dibandingkan pertanyaan-pertanyaan yang tiba-tiba menyergap saya dari depan, samping, dan belakang.

“Kenapa saya tiba-tiba merinding? Apa benar ada setan berkeliaran di sekitar saya? Ah, itu cuma takhayul!”.

“Tapi kenapa saya ragu? Bukankah Alquran telah membenarkannya? Kalau memang itu benar, kenapa saya tidak pernah memergoki mereka? Apa benar jin, kuntilanak, tuyul, pocong, sundel bolong, genderuwo, buta ijo, atau apa saja yang pernah saya tonton di acara TV itu ada? Kalau begitu, kenapa saya harus percaya?”.

Manakala kondisi otak makin kritis, saya samar-samar mengingat omongan Rudi, untuk kemudian saya menyimpulkan: “Jangan-jangan ini adalah masalah yang belum bisa dipecahkan orang-orang Amerika dan Eropa yang pinter-pinter itu!”.

Kesimpulan itu kemudian mempengaruhi hari-hari saya bertahun-tahun kemudian, bahkan sampai saat ini. Jadi, siapa takut alam gaib!

sumber:http://netsains.com
foto:spiritualisme.files.wordpress.com


Ada Ikan Berkepala Tembus Pandang!

090223-barreleye1-02
Tahu ngga sih, ada ikan aneh yang matanya bisa berotasi melihat ke arah belakang? Ya, sebab ternyata kepalanya itu tembus pandang alias transparan! Ih, serem ya. Tapi ini betulan ada. Nama ikan itu barreleye (Macropinna microstoma), ikan unik yang ditemukan pada tahun 1939.

Ikan barreleye hidup di kedalaman laut terdalam dimana sinar matahari tak bisa menembusnya. Sehingga ikan ini melihat dengan menggunakan mata yang ultra sensitif.

Kepala Transparan

Bruce Robison dan Kim Reisenbichler dari Monterey Bay Aquarium Research Institute mengamati ikan ini menggunakan sejumlah video dengan Remotely Operated Vehicles (ROVs) di California Tengah, kedalaman 600-800 meter di bawah permukaan laut. Kamera ROV memperlihatkan ikan ini bergantung tak bergerak di air. Matanya berada di kepala yang transparan, terisi cairan,

Robison dan Reisenbichler pernah juga membawa ikan ini ke permukaan hidu-hidup. Di akuarium terlihat bahwa mata ikan ini bisa berputar horizontal dan vertikal. Ikan barreleye panjangnya hanya beberapa inchi, biasa memangsa ikan kecil dan ubur-ubur. Matanya berwarna hijau, bisa menyaring sinar matahari yang datang secara langsung dari permukaan laut. Detail lengkap studi ini dimuat di jurnal Copeia.

Diterjemahkan secara bebas dari Livescience.com
Foto:Livescience.com



Menyingkap Tabir Pikiran, Pahala, dan Dosa

creative_visualization
creative_visualizationKita selalu takjub melihat flora dan fauna di sekeliling kita. Namun ketakjuban tersebut pasti akan berkurang manakala kita bercermin dan meneliti diri sendiri secara mendalam. Di cermin tersebut kita melihat makhluk yang benar-benar berbeda dari keluarga flora dan fauna lainnya. Ternyata kita adalah spesies yang paling hebat, yang mendominasi dunia. Dari sisi manapun, manusia jelas-jelas mengungguli mereka.

Manusia bisa tinggal di mana saja. Bandingkan dengan pingiun yang dipaksa pindah ke gurun sahara, atau unta yang digusur untuk tinggal di antartika, atau ikan yang dipaksa tinggal di daratan, begitu juga ayam yang dipaksa tinggal di dasar laut. Sesama ikan saja mempunyai keterbatasan, ikan air tawar takkan berani menyentuh air laut yang asin, begitu juga ikan air laut takkan berani tinggal di air tawar.

Daya Tahan

Manusia mampu hidup dan bertempat tinggal di kutub yang sangat dingin. Manusia juga hidup dan tinggal di gurun sahara yang sangat panas dan kering. Suku eskimo melindungi diri dari cuaca yang sangat ekstrem dengan membangun iglo, mengenakan jaket kulit yang tebal. Bahkan mereka sekarang menggunakan mesin pemanas, seperti juga masyarakat yang tinggal di gurun sahara yang menggukanan mesin pendingin. Manusia adalah makhluk penjelajah, daya jelajahnya lebih jauh dan berkemampuan lebih besar untuk mengeksplorasi bumi dibanding makhluk manapun.

Manusia dengan teknologinya dapat tinggal berbulan-bulan di permukaan laut, menjelajah bebas dengan kapal selam sampai jauh di kedalaman samudera, sementara warga aslinya seperti ubur-ubur, hiu, penyu laut dan sebagainya hanya bingung menyaksikannya. Manusia pun tinggal di darat tanpa kesulitan, berkeliling bumi, bahkan terbang lebih cepat dari burung albatros dan melanglang lebih jauh dari burung elang, dengan pesawat bermesin jet yang berkecepatan supersonik bahkan ultrasonik. Kita mengalahkan cheetah sebagai binatang tercepat, kita juga mengalahkan anjing pencari jejak paling ulung. Kita lebih hebat dari binatang manapun.

Tidak seperti makhluk-makhluk yang dipengaruhi oleh alam dan tanpa daya itu, manusia malah mengeksploitasi alam demi keuntungan rasnya. Bahkan manusia pun dapat dengan mudah menghancurkan alam ini bila mereka mau. Semuanya dapat dilakukan dengan mudah oleh manusia karena ketinggian intelektualnya dan kekayaan emosionalnya. Yang paling hebat adalah kemampuan manusia untuk memilih. Kemampuan ini adalah faktor yang sangat vital dalam menaikkan derajat manusia dari makhluk-makhluk yang lain. Keistimewaan tersebut membuat manusia senantiasa dan akan selalu membuktikan keunggulan serta dominasinya terhadap dunia ini.

Kebebasan

Intelektualitas dan emosi manusia tidak akan berarti apa-apa seandainya kemampuan memilih tersebut lenyap dari dirinya. Karena itu, manusialah yang paling peka dan paling memahami arti dari kebebasan atau freedom atau liberte. Diucapkan dalam bahasa apapun, kata tersebut bermakna sama dan menjadi tujuan utama seluruh umat manusia, baik yang beradab maupun yang biadab. Nilai dari kebebasan adalah kebenaran, dan musuh dari kebebasan adalah ketidakbenaran, yaitu tirani jahat yang wajib dihancur-leburkan. Siapapun yang memperoleh kebebasan adalah seorang pahlawan, dan siapapun yang menjaga kebebasan agar tetap ada adalah seorang pengawal yang paling besar jasanya. Siapapun yang terhalang kebebasannya adalah manusia yang paling layak ditolong, sedangkan siapapun yang menghalangi kebebasan adalah manusia yang paling layak dimusuhi. Apapun dan siapapun tidak boleh menghalangi kebebasan, karena kebebasan adalah kondisi paling berharga yang kita peroleh dari Tuhan, dan karenanya menjadi keadaan yang paling berharga pula untuk dipertahankan keutuhannya. Kemampuan berkehendak dan memilih ini melahirkan daya untuk menghasilkan gagasan, menegaskan kebenaran (afirmasi) maupun menyangkal suatu pernyataan kebenaran (negasi) dalam gagasan tersebut.*

Dunia ini tersusun atas campuran material kebaikan dan keburukan. Andaikata kita sekarang hidup di surga, maka kita tidak akan pernah mendapati keburukan, karena surga didesain khusus untuk semua hal yang baik, kesenangan, kenikmatan, dan kesejahteraan. Pun sebaliknya, jika sekarang kita tinggal di alam yang sepenuhnya dicipta dari material buruk, neraka, maka kita tidak akan pernah mendapatkan apa yang dinamakan kebaikan, karena neraka didesain untuk semua hal yang buruk, kesengsaraan, kegetiran, dan kemiskinan. Tapi kita sekarang hidup di dunia yang baik dan buruk, sehingga pantaslah kita dibekali kekuatan untuk memilih. Dalam jiwa setiap orang, terdapat pikiran. Hanya manusia dan alien-alien saja yang dianugerahi pikiran. Pikiran adalah otoritas yang menangani kehendak bebas setiap individu. Setiap langkah yang akan diambil individu akan dikonfirmasi oleh pikiran untuk kemudian dikerjakan atau tidak. Lalu apa sebenarnya pikiran itu?

Interaksi

Manusia dan alien mempunyai kemampuan menanggapi rangsangan dari lingkungannya atau berinteraksi dengan sekitar. Untuk keperluan ini, manusia dibekali organ tubuh yang disebut indera. Jenis indera sesuai dengan media apa yang digunakan dalam interaksi. Sesuai dengan jenis indera dan medium perantaranya, ada enam macam interaksi inderawi, sebagai berikut:

1. Interaksi pada kulit, yang dihantarkan melalui semua benda kasar dalam bentuk gas, cair, dan padat tanpa reaksi kimia. Interaksi ini menghasilkan sensasi-sensasi sentuhan langsung.

2. Interaksi pada lidah, yang dihantarkan melalui benda-benda kasar berupa makanan, minuman, dll dengan reaksi-reaksi kimia. Interaksi ini menghasilkan rangsangan dalam bentuk rasa.

3. Interaksi pada hidung, yang dihantarkan molekul-molekul udara dengan reaksi-reaksi kimia. Interaksi ini menghasilkan rangsangan dalam bentuk bau.

4. Interaksi pada telinga, yang dihantarkan melalui rambatan getaran (gelombang) partikel-partikel udara. Interaksi ini menghasilkan rangsangan dalam bentuk suara.

5. Interaksi pada mata, yang dihantarkan melalui gelombang elektromagnetik berupa cahaya tampak. Interaksi ini menghasilkan rangsangan dalam bentuk warna.

6. Interaksi pada otak, yang dihantarkan melalui gelombang-gelombang murni dengan kecepatan tak hingga. Interaksi ini menghasilkan rangsangan berupa wujud virtual.

Dalam hierarki interaksi inderawi di atas, item nomor enam adalah pikiran. Pikiran adalah sistem virtual yang diciptakan organ otak melalui interaksi dengan lingkungannya. Kemampuan jangkau pikiran jauh lebih luas daripada indera-indera yang lain. Ia bisa menjangkau benda-benda yang ada di luar kota, misalnya benda-benda yang pernah ditemui di kampung, luar negeri, bahkan luar angkasa. Kemampuan gelombang murni dalam bergerak dan menghubungkan berbagai tempat di semesta raya, memungkinkan kemampuan luar biasa pikiran dalam menghubungkan kejadian-kejadian di belahan alam lain dengannya. Pikiran kita bisa berinteraksi dengan benda-benda yang jauh antah-berantah.

Di dalam otak manusia dan mungkin alien-alien terdapat nukleoaktivitas. Benda-benda tersusun atas bertriliun-triliun atom dan partikel lain, dimana setiap partikel itu juga memiliki nukleoaktivitas. Apabila benda-benda itu masuk dalam radius gravitasi otak seseorang, maka ia akan teridentifikasi dan menghasilkan wujud virtual dalam otak.

Radius gravitasi pada otak bisa dikontrol dan direkayasa oleh organisme yang bersangkutan. Apabila ia menghendaki gravitasi yang lebih kuat pada suatu arah, maka itu akan terjadi. Meskipun hasilnya bersifat virtual, rangsangan yang dihasilkan bisa dirasakan. Dan itulah yang akan ia rasakan sepanjang arah yang ia kehendaki. Dalam keadaan tidur, radius gravitasi otak lepas dari kontrol organisme. Ia akan berjalan tak karuan dalam dunia gelombang dan menghasilkan gambar-gambar virtual. Orang selanjutnya menyebut gambar-gambar tersebut dengan sebutan ‘mimpi’.

Gelombang-gelombang elementer yang ada di dunia kita sekarang terbagi menjadi dua karakter (dalam program masing-masing), yakni baik dan buruk, yang bercampur-baur. Setiap detik miliaran gelombang merangsek masuk ke otak kita. Sistem otak akan memilah-milah gelombang yang masuk, yang baik dikumpulkan pada program baik, yang buruk dimasukkan dalam program buruk. Lalu otak akan memilih program mana yang akan dijalankan yang kemudian akan mempengaruhi seluruh sistem organisme itu. Apabila otak memilih program baik, maka organisme akan melakukan perbuatan baik yang diperintahkan otak, dan menghasilkan rekam jejak baik pula. Rekam jejak ini berupa sebulir material gelombang baik yang menempel pada nukleoaktivitas. Rekam jejak ini biasa dikenal orang sebagai pahala. Apabila otak memilih program buruk, maka organisme akan melakukan perbuatan buruk, dan menghasilkan rekam jejak buruk pula. Rekam jejak ini akan menempel pada nukleoaktivitas dalam bentuk gelombang buruk. Rekam jejak ini kemudian disebut dosa. Jadi, tidak ada pahala atau dosa yang bisa diwariskan kepada individu lain.

Misalnya seseorang dihadapkan pada situasi ekonomi yang sangat menjepit. Ia diharuskan mendapatkan uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari dia dan anak-istrinya. Ia pun berpikir dan memilah-milah berbagai program yang ada di dalam otaknya. Opsi yang muncul berupa program bekerja yang halal, meminta bantuan kepada orang tua, mengamen di jalanan, mencuri, merampok, menjual diri, dan berdiam diri. Setelah ia pikir masak-masak, ia pun memilih bekerja yang halal meskipun itu harus ia lakukan dengan susah-payah. Maka ketika ia mulai mengerjakan itu, rekam jejak baik pun menempel pada nukleoaktivitasnya. Dengan demikian ia membentuk suatu pahala.

Kecenderungan alami pahala berkumpul dengan material-material baik yang lain. Setelah dunia ini hancur sekalipun ia akan bergabung dengan material-material baik di surga. Sebaliknya, kecenderungan alami dosa senantiasa ingin berkumpul dengan material-material buruk yang lain. Setelah dunia ini musnah, ia akan berbondong-bondong menuju neraka. Itulah sebabnya Allah menjanjikan balasan bagi sekecil apapun perbuatan yang pernah dilakukan manusia di dunia ini, seperti termaktub dalam ayat: “Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula (QS. 99:5-8)”.

Hukum keadilan berlaku di sini. Bahwa kebaikan akan dibalas dengan kebaikan dan kejahatan akan dibalas dengan kejahatan. Hukum ini berlaku tidak hanya kelak di akhirat, namun ia juga berlaku dengan sangat meyakinkan di dunia ini. Ambil contoh yang paling sederhana, misalnya hukum aksi-reaksi dan sebab-akibat.

Suatu hari saya sedang berjalan di trotoar di depan Toko Buku Gramedia kota Depok. Saat itu jam pulang kerja, sehingga jalanan sangat ramai. Suatu kali saya terpeleset dari bibir trotoar, terpelanting dan hampir jatuh ke jalanan. Tiba-tiba ada sepeda motor yang sedang melaju kencang diantara himpitan mobil-mobil yang berjajar. Sepeda motor itu pun mengerem mendadak. Orang yang mengendarainya sontak membuka kaca helm dan menghardik saya: “Blo’on…!!!”. Dia pun pergi lagi. Beberapa puluh meter di depannya, ia hampir menabrak sepeda motor lain yang tiba-tiba muncul dari celah kemacetan. Si pengendara yang hampir ditabraknya itu pun membuka kaca helm dan menghardik: “Tolol…!!!”. Kejadian seperti itu sering kali saya temui, bukan pada saat itu saja. Sepintas kejadian ini menunjukkan bahwa orang yang memberi suatu keburukan, misalnya menghardik orang lain, maka ia pun akan dibalas dengan keburukan yang serupa. Begitu pula orang yang berbuat kebaikan, maka ia akan mendapat balasan kebaikan pula. Inilah hukum keadilan.

Alam Gaib

Ras manusia dilahirkan dengan membawa fitrah bahwa kebaikan adalah basis perbuatannya. Namun demikian, Tuhan tidak dengan serta-merta memusnahkan hal-hal yang buruk. Tuhan menghendaki bahwa hal-hal yang baik dan buruk akan selalu berjalan sejajar di dunia ini, sebagai sesuatu yang memenuhi prinsip keberpasangan. Rupanya Tuhan yang menciptakan kita cenderung pada hal-hal yang baik. Itu pula yang ditiupkannya ke dalam ruh kita. Karena manusia juga dibekali sifat lupa, maka Tuhan menurunkan wahyu kepada rasul-rasul yang dipilihNya. Tuhan menghendaki manusia membentuk kehidupan sesuai dengan aturan-aturan agama yang telah diturunkan melalui wahyu tersebut. Namun sekali lagi, bukan berarti manusia yang berbasis pada kebaikan agama ini akan menjalani kehidupan yang datar tanpa gangguan apapun. Ia akan selalu diganggu oleh kejahatan. Di antara dua kelompok orang itu, yang akan menang adalah orang-orang yang paling banyak berjuang, baik itu orang baik maupun orang jahat.

Di dunia gaib, Allah menciptakan malaikat dan jin untuk mendiaminya—alien tidak termasuk, karena alien adalah jenis manusia luar angkasa. Malaikat diciptakan dari material-material gelombang baik dan jin diciptakan dari material-material gelombang buruk. Dua ras makhluk alam gaib ini akan selalu mengintervensi kehidupan manusia. Malaikat akan cenderung membawa manusia ke dalam ranah kebaikan, sedangkan jin akan selalu mendorong manusia untuk berbuat keburukan dan kehancuran. Mengapa manusia yang menjadi objek? Karena hanya manusialah yang dibekali kebebasan untuk memilih, baik atau buruk ekuivalen surga atau neraka. Setelah dunia ini kiamat, malaikat secara otomatis akan menempati surga, karena tubuhnya tersusun atas material surga, sedangkan jin secara otomatis akan menempati neraka, karena tubuhnya tersusun atas material neraka. Tapi manusia tergantung dirinya sendiri, mau memilih surga atau neraka, tergantung dari perbuatannya di dunia.

Kehidupan ini bertujuan untuk menghitung seberapa banyak materi baik dan buruk yang pernah dikonsumsi setiap individu ras manusia dan alien-alien, yang tersurat pada ayat QS. 99:5-8. Ketika proses dekonstruksi sedang berlangsung, setiap manusia disidang dalam pengadilan Allah. Rekam jejak-rekam jejak yang pernah dilakukannya diputar kembali, dihadapan Allah. Saksi-saksi pun diajukan. Orang-orang yang pernah dizaliminya bersaksi, orang yang pernah dibantunya pun bersaksi. Jalan, pohon, masjid, gereja, kuil, meja, kursi, dan semua hal yang pernah berhubungan dengannya bersaksi, bahkan tangan, kaki, dan bagian tubuhnya yang lain pun ikut bersaksi. Perhitungan amalan pun dijalaninya. Ia akan memperoleh kadar balasan sesuai dengan amalan yang pernah dikerjakannya, amalan baik akan dibalas dengan surga dan amalan buruk akan dibalas dengan neraka. Dalam semesta teosentrik, surga dan neraka telah dipersiapkan di orbit-orbit lain di luar dunia. Organisme-organisme akan dikirim ke surga dan neraka dengan skenario yang telah ditetapkan Allah.

Tampaknya kehidupan adalah tujuan Allah menciptakan semesta ini, dan kehidupan yang dikehendakiNya menuju kekekalan adalah kehidupan manusia (dan alien-alien).

*Sumber:http://netsains.com

Foto:eso-garden.com



Panjang Jemari Menentukan Prestasi

fingers2

fingers2Siapa sangka jari jemari ternyata bisa menentukan “nasib” manusia? Bukan ramalan lho, tapi ini hasil studi ilmiah. Anak lelaki dengan jari manis lebih pajang dari jari telunjuk bisa belari lebih cepat. Ternyata ukuran panjang jari terkait dengan hal-hal baik dan buruk yang dibawa oleh kesuburan, kerentanan terhadap penyakit, dan kepribadian.


Ilmuwan mengatakan bahwa peran hormon testoteron semasa di dalam rahim lah yang menentukan panjang pendeknya jari seorang anak. Tim ilmuwan dari Southampton University melakukan studi pada 241 anak lelaki usia 10-17 tahun pada kompetisi bakat di Qatar. Mereka yang memiliki jari manis lebih panjang ternyata mampu berlari lebih cepat daripada yang berjari manis pendek.

Matematika dan Bahasa

“Mereka unggul sejak garis start dan terus lebih unggul hingga selesai,” komentar John Manning, salah satu anggota tim ilmuwan itu.

Studi terdahulu mengatakan bahwa panjanng jadi juga terkait dengan tingkat agresi seorang lelaki. Anak-anak yang memiliki jari manis lebih panjang juga kerap meraih skor tinggi dalam matematika daripada skor verbal atau bahasa. Sedangkan mereka yang jari telunjuknya lebih panjang justru bagus dalam skor membaca dan menulis.

Tahun 2006 pernah juga dilakukan studi yang membuktikan bahwa panjangnya jemari juga ada hubungannya dengan prestasi atlet perempuan. Dan kabar buruknya adalah, mereka yang memiliki jari manis lebih panjang dari jari telunjuk justru berisiko menderita osteoartritis, demikian menurut jurnal Arthritis and Rheumatism.

Tahun 2004, American Journal of Human Biology memuat bahwa bagian tubuh yang tidak simetris -telinga kiri lebih besar dari kanan, misalnya- berhubungan dengan stres sang ibu saat mengandung mereka. “Stres saat hamil dapat menghasilkan anak dengan bagian tubuh tidak simetris,” jelas Zeynep Benderlioglu dari Ohio State University.
Wah, ternyata bentuk anggota tubuh kita juga berhubungan dengan perilaku dan otak kita, ya.
Diterjemahkan secara bebas dari Livescience.com
Foto:geneticarchaeology.com



Apakah Hewan Menikmati Seks?

1_61_panda_no_sex

1_61_panda_no_sexApakah hewan merasakan kenikmatan seksual? Berdasar penelitian, jawabanya ada dua: ya, dan mustahil untuk bisa tahu soal itu. “Kalau nyamuk, saya tidak tahu,” jelas Mark Bekoff, pakar biologi University of Colorado, penulis buku “The Emotional Lives of Animals” (New World Library), “Tapi kalau mamalia, ya mereka menikmati seks.”

Kenikmatan seks yang dialami manusia dan hewan bisa jadi sama, sebab keduanya sama-sama dialami oleh bagian primitif otak keduanya. Hewan bahkan juga mengalami orgasme. Ini bisa diihat dari ekspresi wajah, gerakan tubuh dan relaksasi otot. Kesemuanya disimpulkan sebagai klimaks kenikmatan, demikian menurut Bekoff.

Lalu kenapa serigala hanya berhubungan seks sekali dalam setahun? “Bukan berarti mereka tidak menyukainya,” kata Bekoff. Ia menjelaskan bahwa di alam liar, hewan yang berhubungan seks kerap terancam bahaya diserang oleh hewan lain. Sebagai contoh, serigala jantan saat berhubungan seringkali “terkunci” dalam tubuh betina pasangannya.

Selain itu, serigala memang tidak melakukan hubungan seks pada musim panas, agar anak mereka tidak lahir di musim dingin yang menyebapakar biopsikologi dari University of Michigan membandingkan aktivitas otak dan ekspresi wajah sejumlah hewan dengan wajah manusia saat bayi. Saat menerima kenikmatan, baik manusia maupun hewan pengerat sama-sama membuat bentuk mulut yang sama, juga gerakan menghisap. Reaksi otaknya juga sama.

Rasa manis, seks, juga pengalaman menang lotre, menstimulasi bagian sirkuit yang sama pada otak baik pada manusia atau hewan. “Ada alasan evolusioner yang bagus bagi para hewan untuk menikmati seks dan orgasme,” jelas Bekoff.

Diterjemahkan secara bebas dari LiveScience.com
foto:foxnews.com




Kenapa Menggaruk Bisa Redakan Gatal?

itf280020

itf280020Ilmuwan telah membuktikan bahwa menggaruk bisa meredakan gatal karena menggaruk dapat menghalau aktifitas pada beberapa sel syaraf tulang belakang yang mentransmit sensasi gatal ke otak.

Namun, efek tersebut hanya muncul disaat diri kita merasakan gatal. Walaupun kita mengerti bahwa menggaruk meredakan gatal, tidak banyak yang mengerti mekanisme fisiologisnya. Studi dari Universitas Minnesota ini muncul dalam jurnal Nature Neuroscience. Riset sebelumnya menyebutkan bahwa bagian spesifik dari syaraf tulang belakang - sistem spinothalamic - memiliki peran utama dalam mentransmit rasa gatal.
Aktifitas syaraf terhalang

Hasil riset terkini pada primata menemukan bahwa di saat gatal, menggaruk kulit menghalangi aktifitas sel syaraf pada spinothalamic untuk mengirimkan sinyal dari area gatal ke otak. Saintis Dr Glenn Giesler berharap dengan riset ini dapat menghasilkan cara baru untuk meredakan sensasi gatal kronis untuk yang pertama kalinya. Namun, ia mengatakan bahwa dibutuhkan informasi yang lebih banyak mengenai reaksi kimia yang mendalangi efek tersebut.

Profesor Gil Yosipovitch, seorang ahli kulit dari Wake Forest University di North Carolina mengatakan bahwa penemuan ini memiliki “potensi yang signifikan”. Ia mengatakan, “Walaupun jalan masih panjang, metode untuk menghasilkan sensasi nyaman pada saat menggaruk dengan tidak merusak kulit melalui stimulus obat-obatan yang bisa menghalangi aktifitas neuron tersebut berpotensi untuk mengobati gatal kronis”. Namun ia juga menegaskan bahwa menggaruk pada saat gatal merupakan fenomena yang kompleks yang melibatkan faktor-faktor seperti emosi seperti halnya fisiologi.

Dr Paul Bays dari UCL Institute of Cognitive Neuroscience juga menyetujui bahwa studi ini memiliki peranan penting untuk menjelaskan mekanisme fisiologis mengenai bagaimana sensasi gatal dapat berkurang. “Namun, masih belum jelas bagaimana menggaruk bisa meredakan gatal, atau bagaimana menggaruk hanya bisa efektif untuk meredakan gatal dan tidak untuk sensasi sakit lainnya yang ditransmisikan ke otak melalui jalur yang sama”
Jangan meremehkan rasa gatal

Ada begitu banyak hal yang bisa menyebabkan rasa gatal, termasuk diantaranya, lebih dari 50 penyakit seperti Aids, masalah Gallblader dan penyakit Hodgkin. Rasa gatal yang dihasilkan oleh bermacam penyakit dapat memberikan dampak yang besar terhadap kualitas hidup dan tidak dapat disembuhkan hingga saat ini. Untuk banyak jenis gatal, tidak jelas apakah setiap rasa gatal memiliki tujuan fisiologis tertentu.

Sumber: bbc.co.uk

Kredit foto: inmagine.com


Di Balik Kedahsyatan Energi Nuklir

nuclear-bomb
Kita tidak akan pernah bisa melupakan peristiwa pemboman dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki, yang menandai berakhirnya perang dunia kedua. Begitu besar dan luasnya dampak bom atom (tepatnya bom nuklir) secara fisik dan politik terhadap dunia dan bahkan masih tersisa sampai saat ini.

Kita juga mungkin sulit untuk menghilangkan trauma atas musibah meledaknya reaktor nuklir Chernobyl yang menimbulkan dampak sosial ekonomi yang sangat besar. Dan bahkan, kerugian yang besar akibat hancurnya reaktor chernobyl sampai saat ini masih dijadikan alasan bagi penggiat lingkungan untuk terus menghalang-halangi upaya pengembangan energi nuklir dalam bentuk pembangkit listrik.

Ada baiknya kita memahami skema atau teori yang tersembunyi di balik dahsyatnya energi nuklir sebagaimana yang efeknya telah bersama-sama kita ketahui. Dari sini kita dapat melihat potensi lain pengembangan energi nuklir yang dapat dimanfaatkan bagi kemaslahatan umat manusia ketimbang menggunakannya untuk tujuan-tujuan yang tidak bijaksana dan tidak bertanggung jawab.

Gaya Inti dan Defek Massa

Telah kita ketahui bersama bahwa inti atom merupakan bagian inti dari suatu atom sebagai penyusun materi. Inti atom terdiri atas dua partikel, yaitu proton dan neutron atau secara bersama disebut nukleon, yang terikat dan bergabung bersama. Gaya tolak antara proton-proton yang bermuatan positif di dalam inti atom seharusnya dapat memisahkan nukleon-nukleon di dalam inti atom. Namun pada kenyataannya proton-proton dan neutron dapat bergabung di dalam inti atom. Ini menunjukkan ada gaya lain yang lebih kuat yang bekerja di antara nukleon yang membuat nukleon-nukleon dapat bersatu di dalam inti atom. Gaya ini disebut gaya ikat inti atau gaya nuklir.

Fakta lain dari inti atom adalah massa inti atom selalu lebih kecil daripada massa partikel-partikel penyusunnya, yaitu jumlah massa proton dan massa neutron. Jadi, terdapat selisih massa antara jumlah massa proton dan neutron dengan massa inti keseluruhan. Selisih massa ini disebut defek massa.

Kesetaraan Massa dan Energi

Dalam mengembangkan teorinya tentang relativitas, Einstein sampai kepada satu kesimpulan yang di kemudian hari menjadi begitu penting. Einstein menyimpulkan bahwa terdapat kesetaraan antara massa dan energi yang dirumuskan dalam persamaannya yang terkenal, yang sangat identik dengan dirinya
einstein01

einstein01Persamaan ini menyiratkan adanya kaitan antara massa sebuah benda dan energinya, dimana dapat dikatakan bahwa massa dapat diubah menjadi energi.

Pada mulanya, kesetaraan massa dan energi belum menjadi prinsip penting. Sampai disadari bahwa terdapat hubungan antara gaya ikat inti dan defek massa di dalam inti atom. Jika prinsip kesetaraan massa dan energi ini diterapkan pada inti atom, bisa dikatakan bahwa massa yang hilang (defek massa) telah diubah menjadi energi untuk mengikat nukleon-nukleon di dalam inti atom. Jadi, defek massa bersesuaian dengan energi ikat inti.

Demikian halnya dengan reaksi nuklir, teramati berkurangnya sejumlah massa dalam reaksi nuklir dimana sebuah inti atom dapat diubah menjadi inti atom lain disertai dengan pelepasan energi yang sangat besar. Energi yang sangat besar yang dihasilkan dari reaksi nuklir berasal dari perubahan sejumlah massa inti yang bereaksi.

Energi Nuklir

Jadi, bisa disimpulkan bahwa energi nuklir dihasilkan dari perubahan sejumlah massa inti atom ketika berubah menjadi inti atom yang lain dalam reaksi nuklir.

Mekanisme di dalam inti atom melibatkan berkurangnya sejumlah massa dari inti atom yang diubah menjadi energi nuklir. Ketika inti atom bereaksi atau mengalami pembelahan dan berubah menjadi inti atom yang lain disertai pelepasan sejumlah partikel, sebagian massa inti atom menjadi berkurang yang ditandai dengan pelepasan energi yang besar dari dalam inti berupa panas atau energi kinetik. Dalam setiap mekanisme dimana massa berkurang maka telah terjadi perubahan massa menjadi energi nuklir. Hal ini sesuai dengan prinsip kesetaraan massa-energi.

Energi nuklir yang dihasilkan dalam mekanisme inti atom dan reaksi nuklir begitu besar. Ini tidak lepas dari kenyataan bahwa inti atom merupakan bagian dari atom sebagai penyusun materi, dimana jumlah atom di dalam materi adalah jumlah yang sangat besar yang diwakili oleh suatu bilangan yang dinamakan bilangan avogadro. Bilangan ini adalah bilangan yang sangat besar, yaitu

avogadro
avogadroBayangkan, 1 kg massa inti yang mengalami pembelahan dapat menghasilkan energi sebesar puluhan juta kilowatt jam (kWh). Ini sama saja dengan energi yang dapat digunakan untuk menyalakan lampu 100 W selama 30 ribu tahun, wow! Tidak heran jika efek dari bom nuklir demikian dahsyatnya, karena energi yang dihasilkan memang sangat besar.

Dengan jumlah energi yang demikian dahsyat, sebagaimana yang kita lihat dalam bom nuklir, energi nuklir menyimpan potensi yang luar biasa. Jika energi yang dahsyat ini dapat dikendalikan dan dimanfaatkan untuk keperluan yang lebih bijaksana, tentu potensi energi nuklir layak untuk dipertimbangkan dan dikembangkan sebagai salah satu alternatif sumber energi selain minyak bumi.

foto:encefalus.com


sumber:http://netsains.com



Kreasi Rumah Masa Depan

cubehouse

cubehouseNaiknya permukaan air laut, frekuensi badai yang semakin sering dengan kekuatan yang terus berlipat ganda, banjir dan kekeringan merupakan sebagian kecil dari dampak pemanasan suhu bumi.

Beruntunglah, para ilmuwan sudah memulai berbagai riset untuk membuat hunian yang aman dan nyaman di tengah hempasan bencana yang akan semakin sering melanda bumi. Beberapa diantaranya sudah berdiri dan tahan diterpa berbagai bencana salah satunya badai Katrina. Walau interior rumah ini porak poranda namun strukturnya tetap berdiri kokoh.
Rumah terlindung kubah tahan terpaan badai
Rumah terlindung kubah tahan terpaan badai
Rumah terlindung kubah tahan terpaan badai

Bagi warga Amerika Serikat, bencana yang paling banyak menerpa adalah badai, topan, dan tornado. Sehingga struktur yang kokoh terhadap badai menjadi prioritas warga dalam membangun rumah mereka. Maka tak heran, rumah berbentuk kubah ini yang disebut juga rumah do-it-yourself karena bisa dibangun sendiri dengan panduan dari buku petunjuk, laku keras.

Berbeda dengan di Belanda, dimana bencana banjir menjadi perhatian utama warganya. Rumah yang bisa mengapung menjadi pilihan utama. Koen Olthuis yang mendirikan Waterstudio, sebuah perusahan arsitektur dari Belanda, memfokuskan dirinya untuk pembuatan rumah apung yang bisa bertahan di tengah luapan air yang mengenang. Sebuah rumah percontohan yang terdiri dari 1.200 rumah sedang dalam proses pembangunan di Naaldwijk, dekat Rotterdam.

Bahkan Koen Olthuis juga telah didaulat untuk membangun mesjid apung di Dubai. Direncanakan tahun 2010 akan mulai dibangun.
Ide dari para ilmuwan ini memang inovatif dan membawa kesegaran baru bagi dunia arsitektur. Namun, se-kreatif apapun ide para ilmuwan, bila kita sebagai penduduk bumi bersikap tidak peduli terhadap lingkungan, bumi akan rusak semakin parah.

Artikel disadur dari http://www.newscientist.com/article/dn16952-futureproof-homes-for-a-warmer-world.html


Beranda > Artikel > Asal Muasal Mata Warna Biru Asal Muasal Mata Warna Biru

312435398_231ccb6b652Saat ini, kalau ingin punya mata biru, gampang. Pakai saja lensa kontak warna biru. Tapi sesungguhnya, kenapa ya warna mata orang beda-beda? Orang bule sana banyak yang matanya berwarna biru. Menurut ilmuwan, ternyata orang bertama biru ini punya nenek moyang yang sama. Justru sebenarnya di zaman dulu semua manusia bermata coklat. Lho, kok bisa?

Hans Eiberg dari Department of Cellular and Molecular Medicinen, University of Copenhagen, mengatakan bahwa ada mutasi genetik yang menyebabkan mata berwarna biru. Mutasi ini terjadi sekitar 6000-10.000 tahun lalu. Sebelum itu, belum ada orang yang bermata biru. Mutasi ini melibatkan gen OCA2 yang memnghasilkan melanin, pigmen yang memberi warna pada mata, rambut, dan kulit manusia.

Pihak Ibu

“Mutasi genetik itu memengaruhi gen OCA di kromosom kita dan membuat sejumlah orang tidak bisa memunculkan warna coklat pada mata,” jelas Eiberg. Mutasi tersebut mengurangi jumlah melanin di iris mata, sehingga warna coklat berubah jadi biru. Jika gen OCA2 ini betul-betul tak berfungsi, maka hasilnya adalah orang yang tidak memiliki pigmen sama sekali pada tubuhnya alias albino.

Teori itu lahir dari rangkaian percobaan Eiberg dan timnya pada DNA dari mitokondria sejumlah etnis dengan warna mata biru, yakni Yordania, Denmark dan Turki. Materi genetik yang diturunkan berasal dari pihak keturunan ibu.

Diterjemahkan secara bebas dari Livescience.com
Foto:flickr.com


Kisah-kisah Ajaib Seputar Matematika

gauss1Cerita-cerita ajaib dan membuat kita heran dapat ditemukan juga dari dunia matematika. Berikut ini merupakan kisah-kisah nyata yang diambil dari beberapa sumber.

Carl Friedrich Gauss

Carl Friedrich Gauss merupakan salah satu ilmuwan hebat dunia, ia juga diakui sebagai ahli matematika terbesar sepanjang masa. Hal ini cukup beralasan, sebab ia memang jenius sejak kecil.
Pada saat Gauss berusia tiga tahun, ia berhasil menemukan kesalahan yang dilakukan ayahnya waktu sang ayah melakukan kalkulasi di bidang keuangan.

Gauss melakukan hal yang menakjubkan lagi saat ia berada di sekolah dasar. Pada waktu itu guru matematikanya meminta murid-murid menjumlahkan bilangan-bilangan dari 1 hingga 100. Ia melakukannya dengan harapan ia bisa beristirahat cukup lama sebelum melanjutkan pelajaran, namun ternyata Gauss berhasil menyelesaikan soal tersebut beberapa detik setelahnya. Gauss menyelesaikannya dengan cara yang unik: ia mengelompokkan bilangan dari 1 hingga 100 menjadi 1 dan 100, 2 dan 99, 3 dan 98, dan seterusnya hingga 50 dan 51. Jumlah setiap pasang bilangan adalah 101 dan ada 50 pasang bilangan, sehingga jumlah total bilangan adalah 50 x 101= 5050. Mantap.

Paul Wolfskehl

Ia bukan orang yang ahli matematika, melainkan orang industri dari Jerman. Lalu apa hubungannya dengan matematika?

Cerita Paul Wolfskehl ini lebih mengherankan lagi: hidupnya diselamatkan oleh matematika. Entah karena masalah percintaan atau karena penyakit yang dideritanya, suatu hari ia berniat mengakhiri hidupnya. Paul bahkan sudah merencakan tanggal dan pukul berapa ia akan bunuh diri dan menyiapkan pistol untuk kemudian diarahkan ke kepalanya. Beberapa jam sebelum ingin menembak dirinya, ia mengunjungi perpustakaan pribadinya dan menemukan sebuah makalah tentang teorema yang sangat terkenal: Fermat’s Last Theorem.

Ia mulai membaca, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk ia tenggelam dalam kesibukannya. Bukannya memikirkan mengenai bunuh diri, ia sibuk berpikir bagaimana cara memecahkan persoalan yang ada pada makalah tersebut. Perjuangannya memecahkan soal memang akhirnya gagal, namun tepat setelah itu dia sadar bahwa waktu yang ia tentukan untuk menembak dirinya sudah lewat. Ia pun terkagum dengan keindahan yang dia alami dalam memecahkan persoalan dan membatalkan niatnya untuk bunuh diri. Sebagai “balas jasa”, ia menyelenggarakan hadiah 100.000 Marks bagi siapa yang dapat memecahkan permasalahan Fermat’s Last Theorem. Hadiah ini kemudian dikenal dengan nama hadiah Wolfskehl.

George Dantzig

Jika dua kisah pertama belum membuat anda heran, bisa dipastikan anda akan takjub dengan cerita mengenai seorang ahli statistika dan riset operasional ini. Waktu menempuh studi Doktoral, George Dantzig terlambat menghadiri suatu kuliah. Dua soal sudah dituliskan di papan tulis sewaktu ia memasuki ruangan. Ia pun menyalinnya dan mengerjakannya sebagai tugas kuliah. Beberapa saat kemudian ia sadar bahwa soal tersebut bukanlah soal yang mudah…namun karena merasa bahwa itu adalah tugas ia tetap mengerjakannya. Dua soal itupun akhirnya selesai, lalu George mengumpulkannya ke dosen pengampu dan meminta maaf atas lamanya waktu yang dia butuhkan untuk menyelesaikannya dengan beralasan bahwa soal tersebut “sedikit lebih sulit daripada biasanya”.

Kira-kira enam minggu sesudahnya, sang dosen datang ke rumah George sambil tergopoh-gopoh membawa tugas yang ia kumpulkan. Si empunya rumah sempat merasa tidak enak dan berpikir bahwa ia sudah melakukan kesalahan, namun ternyata…? Sang dosen memberitahunya bahwa apa yang ia pecahkan adalah dua soal statistika terkenal tinggi yang belum terpecahkan oleh siapapun. George menjadi orang pertama yang berhasil memecahkannya dan pekerjaannya dirangkum menjadi sebuah makalah untuk kemudian dipublikasikan oleh sang dosen. Tidak berhenti sampai di situ, tahun berikutnya saat George bingung menentukan topic disertasi, sang dosen berkata bahwa penyelesaian dua soal tersebut akan diterimanya sebagai disertasi…

Kisah mengenai George Dantzig ini bahkan dipakai oleh seorang pendeta di masa itu sebagai bahan khotbah tentang kekuatan dari berpikir positif. Lebih lanjut lagi, sebuah film populer berjudul Good Will Hunting dibuat pada 1997 berdasarkan kisah George Dantzig.

Mencengangkan? Itulah serangkaian contoh bahwa dunia matematika pun bisa membuat kita terheran-heran…

Diambil dari beberapa sumber.

foto:www.wfu.edu


Beranda > Artikel > Konten Seksual di TV Bikin Remaja Cepat Hamil? Konten Seksual di TV Bikin Remaja Cepat Hamil?

tvKehamilan remaja merupakan masalah sosial di seluruh dunia. Bagaimana keadaannya di Amerika Serikat? Mari kita simak, untuk membandingkannya dengan Indonesia.

ScienceDaily ( 3 Nov, 2008). Remaja yang memiliki eksposure tinggi pada program tv yang mengandung konten seksual memiliki resiko dua kali lebih besar untuk mengalami kehamilan pada tiga tahun mendatang, dibanding teman mereka yang jarang menontong acara serupa.


Demikian menurut kajian dari RAND Corporation.

Kajian ini, yang telah dipublikasikan di Jurnal Pediatrik, adalah yang pertama untuk menghubungkan antara pemaparan remaja terhadap konten seksual pada TV dan kehamian diantara para gadis dan pertanggujawabannya pada lelaki.

‘Remaja menerima banyak informasi mengenai seks melalu televisi dan biasanya program tersebut tidak menggarisbawahi resiko dan pertanggung jawaban mengenai seks,’ kata Anita Chandra, pengarang utama kajian dan peneliti behavioral pada RAND, organisasi riset non profit. ‘ Penemuan kami menunjukkan bahwa televisi dapat berperan penting pada tingginya tingkat kehamilan remaja di Amerika Serikat.’

Peneliti dari RAND Health mengatakan, bahwa pemaparan terhadap seks pada tv dapat mempengaruhi kehamilan remaja, dengan memberi kesan bahwa seks tanpa kontrasepsi hanya beresiko kecil dan hal ini mengakselerasi awal dari hubungan seks.

‘ Jumlah konten seksual pada tv telah berlipat dua di tahun terakhir ini, dan hanya ada sedikit instruksi mengenai safe sex di pengambaran tersebut,’ kata Chandra. ‘Walaupun ada beberapa kemajuan yang telah dibuat, remaja yang menonton tv masih tetap menemukan sedikit informasi mengenai konsekuensi seks yang tidak aman, pada program yang mempromosikan seks.’

Menurut dia, penemuan ini memiliki beberapa implikasi untuk broadcaster, orang tua, dan pelayanan kesehatan.

Broadcaster harus lebih memberikan gambaran seks yang lebih realistis pada skript, dan memberikan info konsekuensi seperti kehamilan dan penyakit menular seksual. Orang tua sebaiknya mempertimbangkan untuk membatasi akses anak terhadap program dengan konten seksual dan memberikan waktu lebih untuk menonton tv dengan anak mereka, sehingga dapat menjelaskan konsekuensi dari seks. Dokter anak sebaiknya bertanya kepada remaja mengenai penggunaan tv dan mendiskusikan ke mereka mengenai kontrasepsi dan konsekuensi yang dapat terjadi pada aktivitas seksual.

Kajian RAND berasal dari survei nasional terhadap sekitar 2000 remaja berusia 12 sampai 17, yang direkrut pada tahun 2001 dan ditanyakan mengenai perilaku menonton tv dan seksual mereka. Partisipan disurvei lagi pada tahun yang sama dan di tahun 2004. Analisis terakhir adalah berdasarkan hasil dari 700 partisipan yang telah melakukan hubungan seks pada survei ketiga dan melaporkan sejarah kehamilan mereka.

Informasi mengenai perilaku menonton tv telah dikombinasi dengan hasil dari analisis terpisah dari program televisi untuk menentukan frekuensi dan tipe konten seksual yang dipaparkan pada remaja selama menonton tv.

Peneliti memfokuskan pada 23 program yang populer diantara remaja, yang tersedia pada penyiaran dan tv kabel, dan memiliki konten seksual sangat tinggi ( pengambaran seks ataupun dialog dan diskusi mengenai seks). Show ini termasuk drama, komedi, animasi, atau reality show.

Peneliti RAND menemukan beberapa faktor lain, selain menonton tv, yang mempengaruhi kemungkinan kehamilan. Remaja yang hidup bersama orang tua yang lengkap memiliki resiko rendah kehamilan, sementara kelompok afro-amerika dan mereka yang memiliki masalah perilaku memiliki kemungkinan besar untuk mengalami kehamilan.

‘Televisi adalah satu bagian dari hidup remaja yang mempengaruhi perilaku mereka,’ kata Chandra. ‘Kita harus mengkaji juga peranan dari majalah, internet, dan musik pada kesehatan reproduktif remaja.’

Walaupun tingkat kehamilan remaja di Amerika Serikat telah turun secara drastis sejak 1991, bangsa ini tetap memiliki tingkat kehamilan remaja tertinggi diantara semua negara industri. Hampir 1 juta perempuan muda menjadi hamil setiap tahun, dan mayoritas kehamilan tersebut tidak direncanakan. Penelitian menunjukkan, bahwa ibu muda kemungkinan besar akan berhenti sekolah, memerlukan asistensi publik, dan menjadi miskin.

Referensi Jurnal:

1. Chandra et al. Does Watching Sex on Television Predict Teen Pregnancy? Findings From a National Longitudinal Survey of Youth. Pediatrics, 2008; 122 (5): 1047 DOI: 10.1542/peds.2007-3066

Diterjemahkan secara bebas dari:
RAND Corporation (2008, November 3). Teen Pregnancy Linked To Viewing Of Sexual Content On TV. ScienceDaily. Retrieved April 18, 2009, from http://www.sciencedaily.com­ /releases/2008/11/081103084042.htm

foto:images.inmagine.com




Manusia dan Monyet Sama-sama Hobi Meniru

macaca-mulattaBeda manusia dengan monyet adalah, manusia bisa berpikir sebelum berbuat. Monyet justru terkenal dengan idiom “monkey see, monkey do”, yakni begitu melihat langsung berbuat tanpa pikir panjang. Mereka juga cenderung meniru perilaku temannya. Begitu melihat temannya gelantungan, monyet kebanyakan akan meniru begitu saja.


Kenapa bisa begitu ya? Ilmuwan telah menemukan area otak monyet yang bertanggungjawab pada hal ini.


Bagian itu adalah neuron di wilayah lateral intraparietal area (LIP), suatu bagian di otak yang terkait dengan perhatian. Bagian inilah yang membuat monyet akan langsung meniru apa yang dilihatnya, demikian menurut tim ilmuwan di Duke University Medical Center, North Carolina.

Temuan ini membuktikan bahwa ada keterlibatan neuron yang sama saat monyet mengontrol perhatiannya dan menginterprestasikan atensi pohak lain.

Berguna

Hal yang sama bisa berlaku pada manusia sebab otak kita memiliki banyak kesamaan dengan monyet. “Bagian otak yang sama juga bereaksi pada manusia dan monyet sekaligus,” jelas Michael Platt, profesor yang terlibat dalam studi itu. Ilmuwan berpendapat bahwa perilaku ini berguna dalam ikatan social dan kegiatan belajar baik pada manusia maupun monyet. Jika bagian ini mengalami gangguan bisa menyebabkan gangguan sosial seperti autisme.

Hmm … berarti perilaku meniru juga berguna ya bagi manusia. Sebab gerakan refleks meniru diperlukan saat kita memelajari sesuatu, juga melakukan kegiatan sosial lain. Tapi kalau berlebihan mungkin jadinya latah ya? Hehehe.

Diterjemahkan secara bebas dari Livescience.

sumber:http://netsains.com/



MITOS (masa kecil dulu alias sebenarnya kita diBOHONGI orang tua kita)

Thread ini untuk ngobrol seputar 'MITOS' jaman dulu, bisa dari masa kecil hingga sekarang (yang kadang pakai ditakut-takuti segala), yang sebenarnya hanya akal-akalan orang tua kepada anaknya saja
Semoga kita tidak mengulangi 'pembohongan' ini kepada anak-anak kita. , atau malah ada mau melestarikan 'mitos' ini


* Anak kecil tidak boleh makan buah pisang yang letaknya paling pinggir (tepi)
---- Jelas buah pisang yang letaknya paling pinggir itu umumnya buah pisang yang paling besar

* Anak kecil tidak boleh makan buah pisang yang 'dempet' (2 pisang meyatu jadi 1)
---- Sama dengan di atas, kalau makan 1 = makan 2 pisang (orang tua jaman dulu rakus-rakus ya )

* Orang hamil tidak boleh pindah rumah
---- Maksudnya orang pindah rumah biasanya repot, takut mengganggu kehamilan (kalau ikut angkat barang-barang)

* Rumah yang letaknya 'tusuk sate' tidak baik
---- Maksudnya ada kemungkinan BAHAYA kalau ada kendaraan yang rem-nya blong (langsung nyosor rumah kita)

* Di Semarang dulu (sekarang sih sudah jarang ada), orang jual 'arum manis' keliling (ini sebangsa 'cotton candy', anak-anak biasanya paling suka manis-manis) menggunakan alat semacam biola (digesek yang mengeluarkan bunyi khas)
Pada waktu pedagang ini lewat di kampung-kampung, orang tua biasanya langsung berkata :
Awas ada penculik anak lewat... (anaknya disuruh sembunyi di dalam rumah)
---- Maksudnya biar anak tidak minta dibelikan

* Makan nasi harus dihabiskan sampai bersih, kalau tidak berasnya nanti nangis
---- Maksudnya menghargai setiap makanan yang dibeli dengan uang (hasil kerja)

Sementara ini dulu yang sempat diingat...
Silahkan menambahi (karena tiap daerah bisa saja beda 'mitos'nya )
__________________
Lebih baik orang miskin yang tulus hatinya daripada orang kaya yang curang.

sumber:http://forum.detikinet.com



10 Manfaat Senyum

“Senyum anda, Senyum kami “. Itu slogan yang biasa didengungkan para praktisi kesehatan gigi. Ini yang setiap hari dilakukan oleh mereka. Berusaha untuk menganalisis masalah utama kesehatan gigi dan mulut, melakukan tindakan perawatan gigi dan mulut, mengevaluasi hasilnya, melakukan penelitian dan terobosan terhadap kemungkinan perawatan yang lebih canggih serta terus mengupdate perkembangan teknologi semata-mata hanya dengan satu tujuan yaitu bagaimana membuat semua orang bisa “tersenyum” tentu saja senyum yang sehat dan indah. Senyum mungkin bagi anda adalah hal yang sederhana dan mudah, cukup menarik sudut bibir ke arah samping dan menampakkan gigi mudah kan? Namun tidak sesederhana itu, kadang tersenyum saat-saat tertentu sangatlah sulit. Terlebih jika anda tidak “mood” untuk senyum.




Senyum dihubungkan dengan karakter seseorang, karena tidak sedikit ditemukan sifat individu yang “murah senyum”. Senyum banyak dikaitkan dengan perasaan hati, kondisi jiwa, dan mood. Senyum dapat mempengaruhi kesehatan, tingkat stress, dan daya tarik anda. Senyum juga dipercaya sebagai salah satu jalan jika ingin awet muda. Senyum diketahui mempunyai manfaat untuk kesehatan diantaranya yaitu :



1. Senyum membuat anda lebih menarik.

Kita akan selalu tertarik pada orang yang selalu tersenyum. Orang yang selalu tersenyum punya daya tarik tersendiri. Wajah yang berkerut, cemberut, membuat orang menjauh dari anda, tetapi sebaliknya senyum bisa membuat mereka tertarik.



2. Senyum mengubah mood anda

Ketika anda merasa jatuh atau “down” cobalah untuk tersenyum. Mungkin saja mood anda akan berubah menjadi lebih baik.



3. Senyum dapat merangsang orang lain tersenyum

Ketika seseorang tersenyum maka senyum tersebut akan membuat suasana menjadi lebih cerah, mengubah mood orang lain yang ada disekitarnya, dan membuat semua orang menjadi senang. Orang yang suka tersenyum membawa kebahagiaan buat orang yang ada di sekitarnya. Seringlah tersenyum maka anda akan disukai oleh banyak orang.


4. Senyum dapat Mengurangi stress

Stress secara nyata dapat muncul di wajah anda. Senyum membantu mencegah kesan bahwa kita sebenarnya sedang lelah atau merasa ”down”. Jika anda sedang stresss cobalah untuk tersenyum, maka stress anda akan berkurang dan anda akan merasa lebih baik untuk membuat langkah selanjutnya.



5. Senyum meningkatkan sistem imun (kekebalan) tubuh anda


Senyum dapat membantu kerja imun tubuh agar dapat bekerja dengan baik. Ketika anda tersenyum, fungsi imun meningkatkan kemungkinan anda menjadi lebih rileks.



6. Senyum menurunkan tekanan darah anda

Ketika anda tersenyum,maka tekanan darah anda akan menurun. Jika anda tak percaya, anda boleh mencobanya sendiri, jika anda memiliki alat pengukur tekanan darah di rumah anda.



7. Senyum mengeluarkan endorphins, (pereda rasa sakit secara alami) dan serotonin


Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran endorphin, pereda rasa sakit yang alami, serta serotonin. Senyum memang obat yang alami.



8. Senyum dapat melenturkan kulit wajah dan membuat anda terlihat lebih muda

Otot-otot yang digunakan untuk tersenyum ikut membuat anda terlihat lebih muda. Jika anda ingin sesuatu yang beda, maka berikan senyum anda sepanjang hari, maka anda akan terlihat lebih muda, dan merasa lebih baik.



9. Senyum membuat anda tampak sukses

Orang yang tersenyum terlihat lebih percaya diri dalam menjalani hidupnya. Cobalah tersenyum saat anda melakukan pertemuan dan saat ada janji, yakin rekan-rekan kerja, sahabat, orang-orang terdekat anda akan merasakan sesuatu yang berbeda.



10. Senyum membuat anda tetap positif

Cobalah tes ini: Senyumlah. Lalu sekarang cobalah berpikir sesuatu yang negatif tanpa berhenti tersenyum. Sulit kan ? . Karena ketika anda tersenyum maka senyum tersebut akan mengirimkan sinyal ke tubuh anda bahwa “hidup anda saat ini baik-baik saja”.



Maka jauhkan diri anda dari depresi, stress, dan rasa khawatir dengan satu kata yaitu “senyum”, tentu saja dengan memberikan senyum pada tempat dan suasana yang tepat, tidak kemudian berlebihan. Karena jika berlebihan, maka tentu orang lain akan menganggap anda kurang waras…lalu pertanyaan sederhananya… “sudahkan anda tersenyum hari ini…??”









DAn yang terakhir adalah senyum maksa gitu deh.....



sumber:http://www.forumkami.com



 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. ..... - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger